Jenis Layanan yang ada di Universitas Gunadarma :
BAAK online, Studentsite, Staffsite, ILAB, SAP online , UG Warta Warga, UG Community, Virtual Class, UG Open CourseWare, BAPSI, Library, Career, E-learning, Seminar, Helpdesk.
• BAAK online : tempat seluruh informasi untuk mahasiswa Universitas Gunadarma.
• Studentsite : tempat untuk mendapatkan informasi jadwal kuliah, jadwal ujian, dan informasi-informasi lainnya.
• Staffsite : site dosen-dosen Universitas Gunadarma, di staffsite ini kita juga dapat mendownload materi dari dosen yang bersangkutan.
• ILAB : laboratorium praktikum mandiri, dimana kita melakukan praktikum sendiri tanpa dibantu oleh pembimbing.
• SAP online : daftar mata kuliah sampai semester akhir.
• UG Warta Warga : media kita untuk menulis tentang apa saja untuk pemenuhan tugas softskill.
• UG Community : media mahasiswa, dosen, bahkan alumni untuk berkomunikasi.
• BAPSI : meningkatkan kualitas universitas
• Library : media untuk mencari buku-buku yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
• Career : media yang menyediakan informasi tentang lowongan kerja dan perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan Universitas Gunadarma.
• E-learning : media pembelajaran yang dapat dilakukan diluar kelas.
• Seminar : media yang memberikan informasi tentang seminar-seminar yang ada di Universitas Gunadarma.
• Helpdesk : media untuk meminta bantuan bila terdapat masalah pada studentsite dll.
Semua layanan yang ada pada site Universitas Gunadarma sangat bagus dan sangat membantu dalam proses belajar mengajar. Semua layanan itu memudahkan mahasiswa dan dosen karena mereka tidak harus bertemu langsung untuk belajar, bertanya, atau mendapatkan materi. Layanan-layanan tersebut juga memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan informasi dan juga berkomunikasi dengan mahasiswa yang lainnya. Namun, karena banyaknya member yang membuka layanan-layanan tersebut terkadang membuat situs tersebut menjadi lama untuk dibuka bahkan error.
Link Layanan Universitas Gunadarma :
http://studentsite.gunadarma.ac.id
http://wartawarga.gunadarma.ac.id
http://staffsite.gunadarma.ac.id
http://library.gunadarma.ac.id
http://carrer.gunadarma.ac.id
http://elearning.gunadarma.ac.id
http://sap.gunadarma.ac.id
http://ilab.gunadarma.ac.id
http://helpdesk.gunadarma.ac.id
http://bapsi.gunadarma.ac.id
http://community.gunadarma.ac.id
Sumber : http://fachrimaulana.blogspot.com
Live For Today...
Friday, October 29, 2010
Saturday, October 23, 2010
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah perusahaan milik pemerintah daerah yang dibentuk berdasarkan UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, dan diperkuat oleh UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Nota Keuangan dan RAPBN, 1997/1998).
Dalam BUMD pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha, berkedudukan sebagai pemegang saham dan pemodal perusahaan, serta memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan. Pengawasan dalam BUMD pun dilakukan oleh pemerintah daerah yang berwenang.
Selain mencari keuntungan, BUMD juga berperan untuk melayani kepentingan umum, sebagai stabilisator perekonomian untuk menyejahterakan rakyat, sebagai sumber pemasukan negara dan kas negara, pemenuhan hajat hidup orang banyak, perintis kegiatan-kegiatan usaha, melaksanakan kebijakan pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan daerah, pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan daerah, serta memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan menengah. Dalam hal ini, seluruh atau sebagian besar modalnya adalah milik negara. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi. BUMD juga dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun non bank.
Berdasarkan kategori sasarannya BUMD dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu, perusahaan daerah untuk melayani kepentingan umum dan perusahaan daerah untuk tujuan peningkatan penerimaan daerah. BUMD tersebut bergerak dalam berbagai bidang usaha, seperti jasa keuangan dan perbankan (BPD dan Bank Pasar), jasa air bersih (PDAM), serta berbagai jasa dan usaha produktif lainnya dalam bidang industry, perdagangan, perhotelan, pertanian, perkebunan, percetakan, dan lain-lain.
Dapat dikatakan bahwa perkembangan BUMD secara kuantitatif memang sangat pesat. Namun perkembangan BUMD yang sangat pesat itu tidak didukung dengan peningkatan pada sisi kualitasnya. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan BUMD dalam menghasilkan pendapatannya. BUMD sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dituntut lebih profesional dan lebih efisien dalam melaksanakan tugasnya. Namun karena berbagai kendala, ternyata BUMD belum menunjukkan hal yang menggembirakan.
Beberapa kendala yang biasa dihadapi oleh BUMD yaitu, lemahnya kemampuan manajemen perusahaan, lemahnya kemampuan modal usaha, kondisi mesin dan peralatan yang sudah tua atau ketinggalan dibandingkan usaha lain yang sejenis, lemahnya kemampuan pelayanan dan pemasaran sehingga sulit bersaing, kurang adanya koordinasi antar BUMD, kurangnya perhatian dan kemampuan atas pemeliharaan aset yang dimiliki sehingga produktivitasnya rendah, besarnya beban administrasi akibat relatif besarnya jumlah pegawai dengan kualitas yang rendah, serta masih dipertahankannya BUMD yang merugi dengan alasan menghindarkan PHK dan “kewajiban” memberikan pelayanan umum bagi masyarakat.
Seharusnya penumbuhan dan pengembangan BUMD perlu dibina dan dilaksanakan, khususnya yang bermotifkan laba usaha untuk meningkatkan penerimaan bagian laba. Hal itu dapat dilakukan melalui peningkatan keahlian dan profesionalisme kerja dalam menjalankan perusahaan sebagai usaha komersil murni yang mengutamakan pertimbangan efisiensi dan pencapaian laba usaha yang memadai. Hendaklah ditanamkan jiwa dan semangat wirausaha (entrepreneurship) pada seluruh tenaga kerja dalam BUMD. Namun, pertimbangan perlindungan lingkungan perlu juga diperhatikan dan diterapkan. Dalam hal ini, upaya peningkatan daya saing BUMD jangan sampai mematikan usaha-usaha perekonomian rakyat yang berskala kecil dan menengah, begitu pula antar BUMD. Perlu dilakukan upaya perlindungan oleh Pemda agar dapat terhindar sehingga usaha BUMD dan usaha kecil/menengah dapat saling bekerja sama, serta saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Sumber :
http://cpns.beasiswaz.com/badan-usaha-milik-negara-bumn/
http://blog.re.or.id/badan-usaha-milik-negara-dan-badan-usaha-milik-daerah.htm
http://bappenas.go.id/get-file-server/node/8605/
Dalam BUMD pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha, berkedudukan sebagai pemegang saham dan pemodal perusahaan, serta memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan. Pengawasan dalam BUMD pun dilakukan oleh pemerintah daerah yang berwenang.
Selain mencari keuntungan, BUMD juga berperan untuk melayani kepentingan umum, sebagai stabilisator perekonomian untuk menyejahterakan rakyat, sebagai sumber pemasukan negara dan kas negara, pemenuhan hajat hidup orang banyak, perintis kegiatan-kegiatan usaha, melaksanakan kebijakan pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan daerah, pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan daerah, serta memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan menengah. Dalam hal ini, seluruh atau sebagian besar modalnya adalah milik negara. Modalnya dapat berupa saham atau obligasi. BUMD juga dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun non bank.
Berdasarkan kategori sasarannya BUMD dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu, perusahaan daerah untuk melayani kepentingan umum dan perusahaan daerah untuk tujuan peningkatan penerimaan daerah. BUMD tersebut bergerak dalam berbagai bidang usaha, seperti jasa keuangan dan perbankan (BPD dan Bank Pasar), jasa air bersih (PDAM), serta berbagai jasa dan usaha produktif lainnya dalam bidang industry, perdagangan, perhotelan, pertanian, perkebunan, percetakan, dan lain-lain.
Dapat dikatakan bahwa perkembangan BUMD secara kuantitatif memang sangat pesat. Namun perkembangan BUMD yang sangat pesat itu tidak didukung dengan peningkatan pada sisi kualitasnya. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan BUMD dalam menghasilkan pendapatannya. BUMD sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dituntut lebih profesional dan lebih efisien dalam melaksanakan tugasnya. Namun karena berbagai kendala, ternyata BUMD belum menunjukkan hal yang menggembirakan.
Beberapa kendala yang biasa dihadapi oleh BUMD yaitu, lemahnya kemampuan manajemen perusahaan, lemahnya kemampuan modal usaha, kondisi mesin dan peralatan yang sudah tua atau ketinggalan dibandingkan usaha lain yang sejenis, lemahnya kemampuan pelayanan dan pemasaran sehingga sulit bersaing, kurang adanya koordinasi antar BUMD, kurangnya perhatian dan kemampuan atas pemeliharaan aset yang dimiliki sehingga produktivitasnya rendah, besarnya beban administrasi akibat relatif besarnya jumlah pegawai dengan kualitas yang rendah, serta masih dipertahankannya BUMD yang merugi dengan alasan menghindarkan PHK dan “kewajiban” memberikan pelayanan umum bagi masyarakat.
Seharusnya penumbuhan dan pengembangan BUMD perlu dibina dan dilaksanakan, khususnya yang bermotifkan laba usaha untuk meningkatkan penerimaan bagian laba. Hal itu dapat dilakukan melalui peningkatan keahlian dan profesionalisme kerja dalam menjalankan perusahaan sebagai usaha komersil murni yang mengutamakan pertimbangan efisiensi dan pencapaian laba usaha yang memadai. Hendaklah ditanamkan jiwa dan semangat wirausaha (entrepreneurship) pada seluruh tenaga kerja dalam BUMD. Namun, pertimbangan perlindungan lingkungan perlu juga diperhatikan dan diterapkan. Dalam hal ini, upaya peningkatan daya saing BUMD jangan sampai mematikan usaha-usaha perekonomian rakyat yang berskala kecil dan menengah, begitu pula antar BUMD. Perlu dilakukan upaya perlindungan oleh Pemda agar dapat terhindar sehingga usaha BUMD dan usaha kecil/menengah dapat saling bekerja sama, serta saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Sumber :
http://cpns.beasiswaz.com/badan-usaha-milik-negara-bumn/
http://blog.re.or.id/badan-usaha-milik-negara-dan-badan-usaha-milik-daerah.htm
http://bappenas.go.id/get-file-server/node/8605/
Monday, October 4, 2010
Ekonomi Bisnis dan Lingkungan Bisnis
Bisnis adalah suatu proses yang dilakukan oleh organisasi atau individu melalui proses penciptaan atau penjualan barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis Secara Umum:
• Perusahaan Perseorangan : Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang, dan semua tanggung jawab penuh pada pemilik perusahaan tersebut.
• Persekutuan : Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, dan tiap-tiap orang tersebut mempunyai tanggung jawab penuh atas perusahaannya. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
• Perseroan : Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang yang diawasi oleh dewan direktur, dan setiap pemiliknya memiliki tanggung jawab yang terbatas.
• Koperasi : Bisnis yang beranggotakan badan hukum koperasi yang berlandaskan pada prinsip koperasi dan juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Dengan kita mempelajari bisnis dan pengelolaannya berarti kita mempelajari sejarah kehidupan dimana manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas sementara sumber-sumbernya terbatas. Kegiatan bisnis ini sangat berkaitan dengan lingkungannya, sehingga kegiatan bisnis harus mampu bersikap fleksibel untuk menyesuaikan kegiatannya dengan era globalisasi seperti saat ini.
Pihak-pihak seperti individu, kelompok, organisasi, maupun masyarakat baik secara keseluruhan ataupun parsial yang dipengaruhi aktivitas bisnis secara langsung maupun tidak langsung disebut Stake Holders.
Bentuk Stake Holders :
• Primary Stake Holders : Pihak-pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijkan, produk, dan kegiatan perusahaan. Primary stake holders disebut juga sebagai market driven, yang terdiri dari konsumen, pemasok, karyawan, investor, dan pesaing. Pemilik saham merupakan pihak yang berkepentingan dalam mempengaruhi penilaian atas perusahaan.
• Secondary Stake Holders : Pihak-pihak yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas yang tidak secara langsung berhubungan dengan kegiatan untuk mencapai tujuan dan misi, melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan dan misi tersebut. Contoh secondary stake holders adalah media, lembaga sosial masyarakat, serikat buruh, dan sebagainya.
Maksud dan tujuan bisnis itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang/jasa serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakuan. Namun dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya sekedar itu saja, tujuan yang ingin dicapai itu ialah :
• Market standing, yaitu usaha untuk menguasai pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau profit dalam jangka panjang.
• Innovation,yaitu menambah ragam bentuk produk (barang atau jasa) untuk menciptakan nilai tambah pada suatu produk.
• Physical and financial resources, yaitu usaha penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
• Manager performance and development, yaitu peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi, menciptakan lapangan kerja, dll.
Secara garis besar lingkungan kegiatan usaha bisnis dapat dibedakan menjadi lingkungan pasar dan lingkungan bukan pasar. Lingkungan pasar itu sendiri adalah unsur-unsur dalam sistem pasar yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Sedangkan lingkungan bukan pasar adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan perusahaaan dalam perekonomian.
Unsur-unsur Lingkungan Pasar :
• Langganan
• Perusahaan penyedia bahan mentah
• Para pekerja
• Perusahaan lain, pesaing maupun bukan pesaing
• Pemberi modal dan pinjaman
Unsur-unsur Lingkungan Bukan Pasar :
• Kegiatan perekonomian secara keseluruhan
• Peraturan/Undang-undang dan pelaksanaannya
• Kestabilan politik dan kebijakan pemerintah
• Faktor sosial dan budaya masyarakat
• Organisasi perburuhan dan masyarakat lainnya
• Situasi dan perkembangan ekonomi global
Bisnis juga mempunyai tingkatan pastisipasi, berikut adalah tingkatannya.
Tingkatan Partisipasi Bisnis :
1. Perusahaan Domestik
Perusahaan bisnis domestik adalah suatu unit bisnis yang tingkat operasionalnya hanya berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas negara. Jenis perusahaan ini masih bersifat sederhana dan tidak kompleks karena hanya memperhitungkan variabel-variabel yang ada disekitarnya saja.
2. Perusahaan Internasional
Perusahaan bisnis internasional adalah suatu unit bisnis yang sudah memperluas hasil produksi dan pemasarannya baik barang maupun jasa ke luar negeri dari negara asal.
3. Perusahaan Multinasional
Perusahaan bisnis multinasional adalah perusahaan yang memiliki beberapa pabrik yang berdiri di negara yang berbeda-beda. Dengan harapan dapat menghemat biaya ongkos produksi dan distribusi produk hingga sampai ke konsumen akhir.
4. Perusahaan Global
Perusahaan bisnis global adalah unit bisnis yang memiliki kantor pusat di banyak negara yang menggunakan sistem pengambilan keputusan desentralisasi. Sistem partisipasi bisnis global digunakan karena saat ini sudah memasuki era globalisasi. Biasanya perusahaan global memiliki ciri distribusi yang sudah ekspor, memiliki unit produksi di luar negara asal, dan melakukan aliansi dengan perusahaan asing.
Tantangan Bisnis Masa Kini :
1. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar dengan tanpa rintangan batas teritorial negara yang mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa antar negara. Hal ini dapat berpengaruh pada kegiatan bisnis, seperti menghambat pertumbuhan sektor produksi, memperburuk neraca pembayaran, sektor keuangan semakin tidak stabil, memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
2. Tantangan Sosial
• Pemulihan ekonomi : Stabilitas serta pertumbuhan naik, akan tetapi kesempatan kerja masih terbatas.
• Wanita di dunia kerja : Di era globalisasi seperti saat ini banyak wanita yang berperan aktif dalam dunia kerja, hal itu menyebabkan semakin banyaknya SDM yang membutuhkan pekerjaan namun lapangan pekerjannya sendiri masih terbatas.
• Diversitas : Beragamnya tenaga kerja, baik dari segi ras, agama, suku, budaya, maupun kewarganegaraan, sehingga dalam suatu perusahaan terdapat SDM yang beragam.
• Konflik nilai : Beragamnya nilai yang dimiliki oleh masing-masing individu dalam suatu organisasi, dapat memunculkan konflik antar individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan suatu organisasi.
• Etika bisnis : Cara-cara kita untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industry dan juga masyarakat. Hal ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Tantangan Kualitas
Perusahaan harus memenuhi kebutuhan konsumen akan produk (barang/jasa) dengan upaya selalu meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan seiring dengan perkembangan zaman dan juga keinginan mayoritas konsumen.
4. Tantangan Teknologi
Perusahaan harus bisa menguasai teknologi sesuai dengan perkembangan zaman, agar hasil produksi dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan dapat didistribusikan dengan lebih mudah.
Lingkungan Bisnis :
• Lingkungan Mikro, merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan yang secara langsung mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan mikro :
- Pemerintah
- Pemegang saham
- Kreditor
- Pesaing
- Publik
- Perantara
- Pemasok
- Konsumen
• Lingkungan Makro, merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung / tidak langsung terhadap perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan makro :
- Lingkungan demografi
- Lingkungan ekonomi
- Lingkungan alam
- Lingkungan teknologi
- Lingkungan politik
- Lingkungan budaya
Faktor-faktor yang Menentukan Kondisi Lingkungan
1. Lingkungan Pasar
• Para Pelanggan : Pelanggan adalah seseorang yang terbiasa membeli atau menggunakan produk (barang/jasa) yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan karena dapat memberikan profit atau keuntungan bagi perusahaan.
• Perusahaan yang menyediakan bahan mentah : Perusahaan yang menyuplai bahan-bahan pokok produksi suatu perusahaan. Jika bahan pokok yang disuplai kurang, maka akan mempengaruhi kegiatan produksi.
• Para pekerja dalam perusahaan : Pekerja haruslah mempunyai kinerja yang baik, karena apabila kinerjanya tidak baik maka akan mempengaruhi hasil produksi.
• Perusahaan pesaing maupun bukan pesaing : Perusahaan dapat melakukan kerja sama ataupun persaingan secara sehat dengan perusahaan lain.
2. Lingkungan Bukan Pasar
• Kegiatan ekonomi keseluruhan : Kegiatan perekonomian secara global yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu perusahaan.
• Peraturan/Undang-undang : Peraturan yang berlaku dapat mempengaruhi sistem produksi suatu perusahaan.
• Kestabilan politik : Apabila dalam suatu negara terjadi ketidakstabilan politik, maka akan berpengaruh pada perekonomian dan juga harga-harga bahan baku dan produk.
• Kebudayaan masyarakat : Kebudayaan suatu masyarakat mempengaruhi produksi suatu perusahaan, apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan budaya masyarakat, maka produk tersebut tidak akan laku di pasaran
Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis Secara Umum:
• Perusahaan Perseorangan : Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang, dan semua tanggung jawab penuh pada pemilik perusahaan tersebut.
• Persekutuan : Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan, dan tiap-tiap orang tersebut mempunyai tanggung jawab penuh atas perusahaannya. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
• Perseroan : Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang yang diawasi oleh dewan direktur, dan setiap pemiliknya memiliki tanggung jawab yang terbatas.
• Koperasi : Bisnis yang beranggotakan badan hukum koperasi yang berlandaskan pada prinsip koperasi dan juga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan dengan tujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Dengan kita mempelajari bisnis dan pengelolaannya berarti kita mempelajari sejarah kehidupan dimana manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas sementara sumber-sumbernya terbatas. Kegiatan bisnis ini sangat berkaitan dengan lingkungannya, sehingga kegiatan bisnis harus mampu bersikap fleksibel untuk menyesuaikan kegiatannya dengan era globalisasi seperti saat ini.
Pihak-pihak seperti individu, kelompok, organisasi, maupun masyarakat baik secara keseluruhan ataupun parsial yang dipengaruhi aktivitas bisnis secara langsung maupun tidak langsung disebut Stake Holders.
Bentuk Stake Holders :
• Primary Stake Holders : Pihak-pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijkan, produk, dan kegiatan perusahaan. Primary stake holders disebut juga sebagai market driven, yang terdiri dari konsumen, pemasok, karyawan, investor, dan pesaing. Pemilik saham merupakan pihak yang berkepentingan dalam mempengaruhi penilaian atas perusahaan.
• Secondary Stake Holders : Pihak-pihak yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas yang tidak secara langsung berhubungan dengan kegiatan untuk mencapai tujuan dan misi, melainkan sebagai konsekuensi atas aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pencapaian tujuan dan misi tersebut. Contoh secondary stake holders adalah media, lembaga sosial masyarakat, serikat buruh, dan sebagainya.
Maksud dan tujuan bisnis itu sendiri adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen berupa barang/jasa serta memperoleh keuntungan dari aktivitas yang dilakuan. Namun dalam jangka panjang, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya sekedar itu saja, tujuan yang ingin dicapai itu ialah :
• Market standing, yaitu usaha untuk menguasai pasar yang akan menjadi jaminan bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau profit dalam jangka panjang.
• Innovation,yaitu menambah ragam bentuk produk (barang atau jasa) untuk menciptakan nilai tambah pada suatu produk.
• Physical and financial resources, yaitu usaha penguasaan terhadap sumber daya fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin besar dan semakin menguntungkan.
• Manager performance and development, yaitu peningkatan kinerja dan pengembangan kemampuan manager untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Public Responsibility, bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial seperti memajukan kesejahteraan masyarakat, mencegah terjadinya polusi, menciptakan lapangan kerja, dll.
Secara garis besar lingkungan kegiatan usaha bisnis dapat dibedakan menjadi lingkungan pasar dan lingkungan bukan pasar. Lingkungan pasar itu sendiri adalah unsur-unsur dalam sistem pasar yang berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan. Sedangkan lingkungan bukan pasar adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan perusahaaan dalam perekonomian.
Unsur-unsur Lingkungan Pasar :
• Langganan
• Perusahaan penyedia bahan mentah
• Para pekerja
• Perusahaan lain, pesaing maupun bukan pesaing
• Pemberi modal dan pinjaman
Unsur-unsur Lingkungan Bukan Pasar :
• Kegiatan perekonomian secara keseluruhan
• Peraturan/Undang-undang dan pelaksanaannya
• Kestabilan politik dan kebijakan pemerintah
• Faktor sosial dan budaya masyarakat
• Organisasi perburuhan dan masyarakat lainnya
• Situasi dan perkembangan ekonomi global
Bisnis juga mempunyai tingkatan pastisipasi, berikut adalah tingkatannya.
Tingkatan Partisipasi Bisnis :
1. Perusahaan Domestik
Perusahaan bisnis domestik adalah suatu unit bisnis yang tingkat operasionalnya hanya berada dalam suatu wilayah saja tanpa melewati batas negara. Jenis perusahaan ini masih bersifat sederhana dan tidak kompleks karena hanya memperhitungkan variabel-variabel yang ada disekitarnya saja.
2. Perusahaan Internasional
Perusahaan bisnis internasional adalah suatu unit bisnis yang sudah memperluas hasil produksi dan pemasarannya baik barang maupun jasa ke luar negeri dari negara asal.
3. Perusahaan Multinasional
Perusahaan bisnis multinasional adalah perusahaan yang memiliki beberapa pabrik yang berdiri di negara yang berbeda-beda. Dengan harapan dapat menghemat biaya ongkos produksi dan distribusi produk hingga sampai ke konsumen akhir.
4. Perusahaan Global
Perusahaan bisnis global adalah unit bisnis yang memiliki kantor pusat di banyak negara yang menggunakan sistem pengambilan keputusan desentralisasi. Sistem partisipasi bisnis global digunakan karena saat ini sudah memasuki era globalisasi. Biasanya perusahaan global memiliki ciri distribusi yang sudah ekspor, memiliki unit produksi di luar negara asal, dan melakukan aliansi dengan perusahaan asing.
Tantangan Bisnis Masa Kini :
1. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara diseluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar dengan tanpa rintangan batas teritorial negara yang mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa antar negara. Hal ini dapat berpengaruh pada kegiatan bisnis, seperti menghambat pertumbuhan sektor produksi, memperburuk neraca pembayaran, sektor keuangan semakin tidak stabil, memperburuk proses pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
2. Tantangan Sosial
• Pemulihan ekonomi : Stabilitas serta pertumbuhan naik, akan tetapi kesempatan kerja masih terbatas.
• Wanita di dunia kerja : Di era globalisasi seperti saat ini banyak wanita yang berperan aktif dalam dunia kerja, hal itu menyebabkan semakin banyaknya SDM yang membutuhkan pekerjaan namun lapangan pekerjannya sendiri masih terbatas.
• Diversitas : Beragamnya tenaga kerja, baik dari segi ras, agama, suku, budaya, maupun kewarganegaraan, sehingga dalam suatu perusahaan terdapat SDM yang beragam.
• Konflik nilai : Beragamnya nilai yang dimiliki oleh masing-masing individu dalam suatu organisasi, dapat memunculkan konflik antar individu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan suatu organisasi.
• Etika bisnis : Cara-cara kita untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industry dan juga masyarakat. Hal ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
3. Tantangan Kualitas
Perusahaan harus memenuhi kebutuhan konsumen akan produk (barang/jasa) dengan upaya selalu meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan seiring dengan perkembangan zaman dan juga keinginan mayoritas konsumen.
4. Tantangan Teknologi
Perusahaan harus bisa menguasai teknologi sesuai dengan perkembangan zaman, agar hasil produksi dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas dan dapat didistribusikan dengan lebih mudah.
Lingkungan Bisnis :
• Lingkungan Mikro, merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar perusahaan yang secara langsung mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja pemasaran perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan mikro :
- Pemerintah
- Pemegang saham
- Kreditor
- Pesaing
- Publik
- Perantara
- Pemasok
- Konsumen
• Lingkungan Makro, merupakan kekuatan yang melingkupi dan berpengaruh secara langsung / tidak langsung terhadap perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan makro :
- Lingkungan demografi
- Lingkungan ekonomi
- Lingkungan alam
- Lingkungan teknologi
- Lingkungan politik
- Lingkungan budaya
Faktor-faktor yang Menentukan Kondisi Lingkungan
1. Lingkungan Pasar
• Para Pelanggan : Pelanggan adalah seseorang yang terbiasa membeli atau menggunakan produk (barang/jasa) yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan karena dapat memberikan profit atau keuntungan bagi perusahaan.
• Perusahaan yang menyediakan bahan mentah : Perusahaan yang menyuplai bahan-bahan pokok produksi suatu perusahaan. Jika bahan pokok yang disuplai kurang, maka akan mempengaruhi kegiatan produksi.
• Para pekerja dalam perusahaan : Pekerja haruslah mempunyai kinerja yang baik, karena apabila kinerjanya tidak baik maka akan mempengaruhi hasil produksi.
• Perusahaan pesaing maupun bukan pesaing : Perusahaan dapat melakukan kerja sama ataupun persaingan secara sehat dengan perusahaan lain.
2. Lingkungan Bukan Pasar
• Kegiatan ekonomi keseluruhan : Kegiatan perekonomian secara global yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu perusahaan.
• Peraturan/Undang-undang : Peraturan yang berlaku dapat mempengaruhi sistem produksi suatu perusahaan.
• Kestabilan politik : Apabila dalam suatu negara terjadi ketidakstabilan politik, maka akan berpengaruh pada perekonomian dan juga harga-harga bahan baku dan produk.
• Kebudayaan masyarakat : Kebudayaan suatu masyarakat mempengaruhi produksi suatu perusahaan, apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan budaya masyarakat, maka produk tersebut tidak akan laku di pasaran
About Me
Blog Archive
Followers
Facebook Badge
Facebook Badge
Baby I Love You, I'm Waiting For You... -SS501-